Senin, 20 November 2017

Menggali Identitas Budaya Kota Semarang, Melalui Batik Semarang(an)

PENGUATAN IDENTITAS KOTA SEMARANG MELALUI BATIK SEMARANGAN

MENGHADIRI acara sarasehan yang diselenggarakan BAPPEDA Kota Semarang dengan mengusung tema "Menggali Nilai-Nilai Motif Batik untuk penguatan Identitas Budaya Kota Semarang."

Sarasehan dilaksanakan di Hotel Dafam Semarang dengan pembicara Prof. Dr. Dewi Yuliati, MA dan Dr. Djawahir Muhammad, M.Pd.

Tri Sutanta dari BAPPEDA Kota Semarang mengatakan bawasanya acara ini berlangsung yang dilandasi satu pemikiran dan satu ide tentang batik Semarang. Oleh sebab batik Semarang sangat potensial. Namuan yang menjadi tekanan adalah kenapa secara umum batik Semarang kurang kompetitif.

Djawahir Muhammad yang saat ini menjadi Ketua Yayasan Akademi Semarang menuturkan akibat kurang perhatian terhadap eksistensi batik Semarang. Batik Semarang sempat terpuruk, hingga pada tahun 2000 batik Semarang menemukan kebangkitannya.

"Kebangkitan batik Semarang diawali dengan minat penyelenggaraan pelatihan membatik, disinilah peran Pemerintah dan Sanggar Batik sangat dibutuhkan," lanjutnya

Dewi Yuliati menjelaskan tentang penguatan identitas Budaya Kota Semarang diperlukan kebijakan dan tindakan seperti mempertahankan motif-motif tradisional Semarang dengan pewarnaan yang terang dan pengembangan motif-motif icon-icon budaya Semarang.

"Hal yang juga penting yakni Pemerintah Kota hendaknya melakukan gerakan "Cinta Batik Semarang," pungkasnya

Lukni Maulana dari Asthabil Semarang hanya berpesan terkait hak cipta motif-motif yang dibuat dan penguatan terhadap karakter identitas dari batik Semarangan itu sendiri, meski motif mengikuti trend zaman yakni bentuk batik kontemporer.

Selasa, 21/11/2017 | #Batik #BatikSemarang #BatikSemarangan #GerakanCintaBatik #CintaBatikSemarang #GerakanCintaBatikSemarang #KotaSemarang #BappedaKotaSemarang
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar