Kamis, 30 November 2017

Sastra Pelataran yang Hilang: Sebuah Pertunjukan Musikalisasi Puisi Semarang Surga yang Hilang Karya Djawahir Muhammad


SASTRA
Pelataran Semarang yang hilang, itulah sedikit komentar dari pertunjukan Musikalisasi Puisi Semarang Surga yang Hilang yang dimainkan oleh Aktor Studio Semarang. Pertunjukan diselenggarakan oleh Sastra Pelataran Semarang di hall Balai Kota Semarang pada hari Sabtu, 25 November 2017.

Sebuah pertunjukan musikalisasi puisi yang mampu menyihir penonton, sehingga muncul beragam komentar seperti kata di atas "Sastra Pelataran Semarang yang Hilang" sebab pertunjukan musikalisasi puisi mampu menghilangkan bayground panggung Sastra Pelataran yang biasanya terpasang di setiap gelar Sastra Pelataran.

Hal ini tidak terlepas dari sekenario pertunjukan Musikalisasi Puisi Semarang Surga yang Hilang bawasanya bayground panggung bukan sekadar papan nama, namun menjadi seni instalasi yang dihidupkan. 

Tidak heran jika bermunculan "keberisikan" karena semua merupakan bagian dari keseluruhan pertunjukan yakni instalasi panggung, musik, nyanyian, pembacaan puisi, pembacaan puji-pujian, dan bacaan maulid berzanji. 

Keberhasilan perrtunjukan yang dimainkan Aktor Studio tersebut tidak terlepas dari peran beberapa komunitas di Semarang yang ikut terlibat di dalamnya yakni Teater Wada UIN Walisongo, KSB Esa Unissula Semarang, Komunitas Kaligawe, Asthabil Semarang.

Djawahir Muhammad ketua Akademi Semarang mengatakan itulah sesi latihan terakhir, meski ada beberapa komentar miring oleh karena sound system dan lighting tidak digarap, Selasa (28/11/2017)

"Namun ini adalah pertunjukan yang memiliki komposisi bagus, sehingga ini layak ditawarkan ke instansi atau lembaga untuk kembali dipentaskan," pungkasnya
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar