Minggu, 03 Desember 2017

(Sejarah) Sukaini Pendekar Kusir Grobak dari Kp. Tanggul Angin Genuk Kota Semarang

Dulu kampung yang kini masuk wilayah kelurahan Genuksari Kecamatan Genuk (dulu Banjardowo) ini lebih  dikenal dengan nama kampung Tanggul Angin. Namun sejak adanya penataan wilayah kota Semarang pada tahun 1993 masyarakat di daerah ini banyak yang menanggalkan  nama Tanggul Angin sebagai nama kampungnya. Mereka menggantikan dengan nama lain seperti Sentono, Glodog Baru, Tanggul Rejo dll, dan untuk kampung ini mereka memberi nama kampung Gunung Kunir.

Kampung ini manarik perhatian saya karena ada beberapa catatan kisah di masa lalu yang mungkin banyak orang yang belum tahu.

Hingga tahun 80an, banyak warga di daerah ini yang berprofesi sebagai kusir dokar. Profesi sebagai kusir di kampung ini ternyata sudah ada sejak jaman Hindia Belanda dulu, cuma kalau jaman Hindia Belanda dulu mereka bukan sebagai kusir dokar, melainkan kusir gerobag.

Salah seorang yang berprofesi sebagai kusir gerobag di masa itu adalah Sukaini. Sukaini menjadi terkenal karena sepak terjangnya yang berhasil menggerakkan para kusir gerobag untuk  melakukan perlawanan terhadap polisi Hindia Belanda. Gerakan perlawanan ini bermula dari tindakan polisi Hindia Belanda yang menarik restribusi terhadap kusir gerobag dari Demak yang masuk ke Semarang. Restribusi ini dirasa memberatkan sehingga timbulah keresahan dan memuncak menjadi perlawanan dari para kusir yang dipimpin oleh Sukaini yang menyebabkan beberapa polisi Hindia Belanda tewas. Akibatnya Sukaini ditangkap dan dipenjarakan oleh Belanda.

Peristiwa perlawanan yang dipimpin oleh Sukaini ini menjadi berita yang cukup menggemparkan. Sukaini seorang kusir gerobag dari Genuk berani melawan polisi Belanda menyebabkan beberapa polisi Belanda tewas. Begitulah kira kirs bunyi berita yang tersebar saat itu. Hal ini menjadikan Sukaini sebagai tokoh yang terkenal, ditakuti, serta disegani. Akibat berikutnya Genuk menjadi terkenal, orang-orangnya disegani dan juga ditakuti oleh orang-orang daerah lain.

"Ojo macem-macem  karo wong Genuk ! Wong Genuk yen wes kadung ngamuk medeni. Polisi Londo  sing nggowo bedil wae dipateni kok." begitulah jargonnya dulu, dan hal itu efeknya masih terasa hingga dekade terakhir ini.

Konon para preman di Pasar Johar tak berani berbuat macam-macam kepada orang Genuk.

Peristiwa Sukaini dengan gerakan kusir gerobagnya ini dapat dibaca dalam buku Sejarah Nasional Indonesia jilid 4 yang ditulis oleh Prof. Nugroho Notosusanto dkk yang diterbitkan oleh Penerbit Balai Pustaka. Hal inilah yang banyak orang belum tahu, ternyata ada orang Genuk yang dicatat dalam buku sejarah,  dan orang tersebut adalah Sukaini Genuk yang berasal dari daerah ini, Tanggul Angin.

Sayang nama ini sebagai nama kampung sudah banyak ditanggalkan. (Mat Ichwan Zairi / Pegiat Asthabil)

1 komentar:

  1. Terima kasih sudah memposting sejarahnya simbah saya , saya salah satu cucunya beliau, 🙏🙏

    BalasHapus