Minggu, 24 Desember 2017

Penyair Pampers, Haul Gus Dur Memeluk Pancasila GP Ansor Kota Semarang

Elaborasi Agung Wibowo dan Lukni Maulana
ELABORASI Puisi Patidusa Agung Wibowo dengan teaterical Lukni Maulana atas nama Asthabil Art pada peringatan Haul Gus Dur Ke-8 di Balai Kota Semarang yang diselenggarakan oleh GP Ansor Kota Semarang pada hari Jum'at, 22 Desember 2017 memicu reaksi label Penyair Pampers.

Ini merupakan efek dari pentas elaborasi sastra panggung yang dimainkan saat Agung Wibowo dengan puisi patidusanya melalui gerak teaterical memakaikan pampers kepada lawan mainnya yakni Lukni Maulana. Pemakaian pampers tersebut tidak wajar, pampers tersebut dipakaikan sebagai penutup kepala. Sontak para penonton tertawa dan mereka larut atas adengan tersebut. 

"Performa Pembacaan puisi Dramoi karya Eko Tunas yang di-patidusa-kan pada Haul Gus Dur ke-8 berbentuk teatrikal komedi dan membuat penonton tertawa terhibur karena kelucuan elaborasi mas Lukni Maulana dan Kangmas Agung Wig hingga disebut sebagai 'Penyair Pampers," tutur Agung Wibowo menangapi efek pementasa, Senin (25/12/2017)

"Lihat foto dokumentasi, kelihatan dari jauh apakah yang dipakai di kepala," tanya Agung

Puisi Patidusa Asli 4321

DRAMOI

Karya ; Eko Tunas
Gubah ; Agung Wig

Sungguh!
Inilah Drama
Satu lakon oranye
Seorang aktor melilit diare

Pagelaran panggung pun aneh
Penonton mengira nyata
Adegan-adegan menyasar
Membesar

Hai
Siapakah namamu?
Suara diredam meja
Sang aktor kehilangan pita

Ada wanita menangis pilu
Serasa dihantam palu
Mata berkejap
Menggugu

Mafioso!
Benarkah namamu?
Dibayang skenario sutradara
Inilah pertunjukan teater Purba

Dialog korupsi tiba-tiba membasi
Penonton pun pergi
Tinggalkan diri
Menepi

Sah!
Semuanya sah
Sandiwara tanpa naskah
Memainkan serentetan kebobrokan menyebah

Bersiaplah kau mencari bui
Pialang aktor sejati
Benarkan namamu?
"Kamarmandi"

Agung Wig Patidusa

Semarang, 14-12-2017
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar